Friday, May 3, 2013

AFRICAN SPURRED TORTOISE (GEOCHELONE SULCATA)


AFRICAN SPURRED TORTOISE (GEOCHELONE SULCATA)

African Spurred Tortoise (Geochelone sulcata) atau Sulkata, berasal dari daerah Afrika. Sulkata adalah kura darat nomor tiga terbesar di dunia. Panjang plastron (tempurung bagian bawah) dapat mencapai 78 cm.

Musim kawin adalah sekitar bulan Juni hingga Maret frekuensi terbesar adalah September sampai November. Bertelur pada menjelang musim kemarau, dengan jumlah hingga 17 butir. Telur-telur ini akan menetas setelah 212 hari.

CAPTIVE BREED
Pejantan Sulcata Turtoise tiba pada masa siap kawin ketika diameter tubuhnya mencapai 35cm. Di iklim Indonesia Musim kawin bisa terjadi setiap saat dari bulan September hingga Januari, walaupun pada kenyatannya perkawinan sering terjadi setelah musim penghujan. Hal pertama yang anda harus persiapkan adalah ruangan yang cukup luas bagi kedua induk, karena dalam ruangan yang sempit, pejantan yang sangat agresif dapat melukai tubuh terutama tempurung betina. Pindahkan juga pejantan lainnya karena pejantan lain dapat menganggu proses perkawinan, para pejantan cenderung untuk bertarung satu sama lain hingga dapat berakibat fatal. Satu pejantan sudah cukup untuk mengawini empat betina. Tetapi kalo keadaan tempat gak memungkinkan, mau gimana lagi. Anda akan melihat mereka mulai kawin ketika ketika pejantan bergerak untuk mengarahkan betina dengan berbagai cara, misalnya membatasi pergerakan betina dengan mengitarinya atau bahkan sampai memblokade jalannya. Alasan pejantan melakukan ini adalah untuk menghentikan pergerakan betina selama mungkin agar pejantan memiliki waktu untuk mengambil posisi menumpuk diatas betina. Biasanya proses perkawinan akan disertai dengan raungan dan erangan yang cukup berisik. 

*Proses Bertelur*
Tubuh betina akan mulai membengkak selang beberapa waktu setelah kawin, ini merupakan indikasi bahwa betina telah terbuahi dan tubuhnya penuh dengan telur. Betina akan mulai mengurangi jatah makannya dan menampakan tanda-tanda kegelisahan. Ini disebabkan karena betina sedang mencari sarang bagi telur-telurnya. Setelah enam hingga delapan minggu dari waktu perkawinan betina mulai bertelur.

Pertama kali yang dilakukan betina setelah menemukan lokasi sarang, ia akan membersihkan dataran tanah/pasir dengan kakinya, lalu mengencingi tanah tersebut dan menggalinya. Kedalaman sarang berukuran kira-kira 7 cm hingga 14 cm dengan diameter 60 cm ketika betina merasa sarangnya telah cukup dalam, dia akan memutar balik posisi badan hingga ekor menghadap kedalam sarang lalu mulai bertelur. Selama ia meletakkan telurnya, kedua kaki belakang bekerja untuk mengubur telur-telurnya dengan tanah.

Beberapa betina akan menggali empat hingga lima lubang sarang sebelum ia memutuskan untuk bertelur. Proses bertelur ini dapat memakan waktu kurang lebih hingga lima jam. Seekor betina mampu bertelur 15 sampai 42 butir dan setiap telur memakan waktu hingga 3 menit untuk keluar. Setelah selesai bertelur, dia akan menutupi sarangnya dan memakan waktu kurang lebih satu jam. Pada saat ini betina sangat protektif dengan sarang telurnya, dia akan bersikap agresif hingga terkadang menyerang apapun atau siapapun yang mendekati sarangnya. Jadi sebaiknya anda amankan betina tersebut dari makhluk lain selama ia bertelur. 

Biasanya betina akan berjaga pada sarangnya hingga tiga hari kedepan, jika anda ingin mengumpulkam telur-telur tersebut sesegera mungkin, berhati-hatilah karena ada kemungkinan besar induk betina akan menyerang anda dengan ganas. Tak jarang pula beberapa betina bersikap jinak, mereka hanya akan menutupi kembali sarangnya setelah anda kosongkan.

*Inkubasi/Pengeraman*
Ada dua cara yang dapat anda tentukan sendiri untuk pengeraman telur. Cara pertama adalah dengan membiarkan telur pada sarangnya hingga menetas secara alami delapan bulan kemudian. Tapi anda harus benar-benar yakin bahwa lingkungan sarang aman dari pemangsa telur dan suhu berkisar antara 82F/64C hingga 86F/68C.

Cara kedua adalah mengumpulkan telur secepat mungkin dari sarangnya, terutama jika sarang telur berada diluar ruangan tertutup. Hal ini untuk menghindari rusaknya telur dari pemangsa. Letakan telur pada sebuah wadah dan kuburkan dengan “vermiculite” ditambah air dengan berat rasio 1:5. Ukurlah suhu diantara 82F/64C hingga 86F/68C. Telur akan menetas dalam waktu 100 hingga 200 hari. Pada umumnya telur akan menetas secara bersamaan dalam waktu beberapa hari saja, tapi terkadang telur-telur tersebut menetas dengan selisih waktu yang cukup lama, yaitu dari jangka waktu satu minggu sampai satu bulan untuk menetas semuanya. Setelah menetas biarkan bayi-bayi tortoise di tempat inkubasi hingga cairan telur merembes, lalu angkatlah mereka dan letakkan diatas handuk bersih untuk mengeringkan tubuhnya. Sifat dasar dari Sulcata Tortoise adalah agresif terhadap sesama jenisnya. Keagresifan ini telah dimulai pada saat mereka baru saja menetas. Bayi-bayi Sulcata Tortoise akan saling menerjang satu sama lain hingga tubuh lawannya terbalik. 

HABITAT
Sulkata tersebar dari Sudan, Ethiophia, Togo,hingga Mali dan Mauritania. Secara general penyebarannya berada di bagian utara dari Gurun Sahara. Untuk menghindari dari panas yang menyengat, sulkata menggali lubang untuk berteduh dengan menggunakan kakinya yang sangat kuat.

PEMELIHARAAN
Karena berasal dari negara yang beriklim kering, Sulkata hanya perlu diberi minum seminggu 1x. Kura ini tidak menyukai tempat pemeliharaan yang lembab. sulcata kecil walau menyukai panas namun gampang sekali mengalami dehidrasi. Tempat pemeliharaan harus sejuk dan kering jangan di berikan tempat air minum didalam kandang. Kura kecil harus dijemur pada pagi hari atau menggunakan lampu sekitar 25 atau 40watt agar tetap kering dan hangat serta uvb light.Jangan memberikan air minum di kandang buat jenis sulcata.

JANGAN MENJEMUR KURA-KURA TERLALU LAMA
Kalau menjemur terlalu lama kura-kura dapat mengalami dehidrasi dan menyebabkan kematian, usahakan hingga badannya hangat atau memberi tempat perlindungan pada kandang kura-kura sehingga jika terlalu panas kura tersebut dapat menjauhkan diri/bersembunyi di tempat teduh.

JANGAN MENJEMUR KURA-KURA TANPA DIAWASI
Biarpun kelihatan lambat, tapi kura-kura juga pandai melarikan diri.

Pada musim hujan gunakan lampu khusus reptil yang mengandung UVA-UVB (Full spectrum Lamp).
UVA digunakan untuk menambah selera makan dan memproses makanan di tubuh reptil. UVB digunakan untuk memproses Vitamin D3 pada makanannya karena reptil tidak bisa mensintesa Vitamin D3 tanpa bantuan UVB.

Tempat berjemur diusahakan mempunyai suhu 31-34˚C, sedang suhu kandang sekitar 28-32˚C. Gunakan termometer untuk mengukur suhu jangan kira-kira, karena kadang perkiraan kita meleset jauh.

MAKANAN YANG BAIK UNTUK SULCATA
Fumak, kaktus centong caisim, selada, wortel, bunga sepatu, daun murbei, alfalfa, Bermuda grass. Untuk pemberian makanan jgn diberikan yg tinggi protein karena meyebabkan pyramiding. Contoh: Toge. Sayur kacang panjang ini tidak baik untuk kura darat.Sulcata harus makan makanan yg tinggi dengan serat (high in fiber)

KRITERIA KURA DARAT YANG SEHAT
- Mata bersih tidak berair
- Nafsu makan bagus
- Badan berat, aktif
- Tidak ada luka pada Scute (sambungan pada tempurung)
- Hidung kering.
(Kura-kura dapat dipelihara di tempat ber AC dengan bantuan dari lampu agar tidak kedinginan)

VITAMIN UNTUK KURA-KURA
Untuk kura-kura dengan variasi makanan yang bagus, sudah cukup hanya diberi tambahan Kalsium. Kalsium yang ada dipasaran sekarang ini adalah Rep-Cal, dapat juga diganti dengan tulang cumi/sotong yg kering.

- Jika kura-kura tersebut tidak mau makan tetapi badannya tetap berat, coba rendam dengan air hangat, biasanya karena kotoran tidak mau keluar AIR RENDAMAN JANGAN TERLALU DALAM

- JANGAN DIBERI MAKAN DOG FOOD untuk sulcata atau mazuri karena meyebabkan pyramiding

Sumber foto: http://board.reptilechannel.com/Uploads/Images/822221b7-bf59-45d7-923e-46b2.jpg
Sumber info: http://ahmadyazidi.blogspot.com/2008/09/african-spurred-tortoise-geochelone.html http://satwaunik.com/informasi-umum/cara-menernakkan-kura-kura-sulcata-geochelone-sulcata/
African Spurred Tortoise (Geochelone sulcata) atau Sulkata, berasal dari daerah Afrika. Sulkata adalah kura darat nomor tiga terbesar di dunia. Panjang plastron (tempurung bagian bawah) dapat mencapai 78 cm.

Musim kawin adalah sekitar bulan Juni hingga Maret frekuensi terbesar adalah September sampai November. Bertelur pada menjelang musim kemarau, dengan jumlah hingga 17 butir. Telur-telur ini akan menetas setelah 212 hari.

CAPTIVE BREED
Pejantan Sulcata Turtoise tiba pada masa siap kawin ketika diameter tubuhnya mencapai 35cm. Di iklim Indonesia Musim kawin bisa terjadi setiap saat dari bulan September hingga Januari, walaupun pada kenyatannya perkawinan sering terjadi setelah musim penghujan. Hal pertama yang anda harus persiapkan adalah ruangan yang cukup luas bagi kedua induk, karena dalam ruangan yang sempit, pejantan yang sangat agresif dapat melukai tubuh terutama tempurung betina. Pindahkan juga pejantan lainnya karena pejantan lain dapat menganggu proses perkawinan, para pejantan cenderung untuk bertarung satu sama lain hingga dapat berakibat fatal. Satu pejantan sudah cukup untuk mengawini empat betina. Tetapi kalo keadaan tempat gak memungkinkan, mau gimana lagi. Anda akan melihat mereka mulai kawin ketika ketika pejantan bergerak untuk mengarahkan betina dengan berbagai cara, misalnya membatasi pergerakan betina dengan mengitarinya atau bahkan sampai memblokade jalannya. Alasan pejantan melakukan ini adalah untuk menghentikan pergerakan betina selama mungkin agar pejantan memiliki waktu untuk mengambil posisi menumpuk diatas betina. Biasanya proses perkawinan akan disertai dengan raungan dan erangan yang cukup berisik. 

*Proses Bertelur*
Tubuh betina akan mulai membengkak selang beberapa waktu setelah kawin, ini merupakan indikasi bahwa betina telah terbuahi dan tubuhnya penuh dengan telur. Betina akan mulai mengurangi jatah makannya dan menampakan tanda-tanda kegelisahan. Ini disebabkan karena betina sedang mencari sarang bagi telur-telurnya. Setelah enam hingga delapan minggu dari waktu perkawinan betina mulai bertelur.

Pertama kali yang dilakukan betina setelah menemukan lokasi sarang, ia akan membersihkan dataran tanah/pasir dengan kakinya, lalu mengencingi tanah tersebut dan menggalinya. Kedalaman sarang berukuran kira-kira 7 cm hingga 14 cm dengan diameter 60 cm ketika betina merasa sarangnya telah cukup dalam, dia akan memutar balik posisi badan hingga ekor menghadap kedalam sarang lalu mulai bertelur. Selama ia meletakkan telurnya, kedua kaki belakang bekerja untuk mengubur telur-telurnya dengan tanah.

Beberapa betina akan menggali empat hingga lima lubang sarang sebelum ia memutuskan untuk bertelur. Proses bertelur ini dapat memakan waktu kurang lebih hingga lima jam. Seekor betina mampu bertelur 15 sampai 42 butir dan setiap telur memakan waktu hingga 3 menit untuk keluar. Setelah selesai bertelur, dia akan menutupi sarangnya dan memakan waktu kurang lebih satu jam. Pada saat ini betina sangat protektif dengan sarang telurnya, dia akan bersikap agresif hingga terkadang menyerang apapun atau siapapun yang mendekati sarangnya. Jadi sebaiknya anda amankan betina tersebut dari makhluk lain selama ia bertelur. 

Biasanya betina akan berjaga pada sarangnya hingga tiga hari kedepan, jika anda ingin mengumpulkam telur-telur tersebut sesegera mungkin, berhati-hatilah karena ada kemungkinan besar induk betina akan menyerang anda dengan ganas. Tak jarang pula beberapa betina bersikap jinak, mereka hanya akan menutupi kembali sarangnya setelah anda kosongkan.

*Inkubasi/Pengeraman*
Ada dua cara yang dapat anda tentukan sendiri untuk pengeraman telur. Cara pertama adalah dengan membiarkan telur pada sarangnya hingga menetas secara alami delapan bulan kemudian. Tapi anda harus benar-benar yakin bahwa lingkungan sarang aman dari pemangsa telur dan suhu berkisar antara 82F/64C hingga 86F/68C.

Cara kedua adalah mengumpulkan telur secepat mungkin dari sarangnya, terutama jika sarang telur berada diluar ruangan tertutup. Hal ini untuk menghindari rusaknya telur dari pemangsa. Letakan telur pada sebuah wadah dan kuburkan dengan “vermiculite” ditambah air dengan berat rasio 1:5. Ukurlah suhu diantara 82F/64C hingga 86F/68C. Telur akan menetas dalam waktu 100 hingga 200 hari. Pada umumnya telur akan menetas secara bersamaan dalam waktu beberapa hari saja, tapi terkadang telur-telur tersebut menetas dengan selisih waktu yang cukup lama, yaitu dari jangka waktu satu minggu sampai satu bulan untuk menetas semuanya. Setelah menetas biarkan bayi-bayi tortoise di tempat inkubasi hingga cairan telur merembes, lalu angkatlah mereka dan letakkan diatas handuk bersih untuk mengeringkan tubuhnya. Sifat dasar dari Sulcata Tortoise adalah agresif terhadap sesama jenisnya. Keagresifan ini telah dimulai pada saat mereka baru saja menetas. Bayi-bayi Sulcata Tortoise akan saling menerjang satu sama lain hingga tubuh lawannya terbalik. 

HABITAT
Sulkata tersebar dari Sudan, Ethiophia, Togo,hingga Mali dan Mauritania. Secara general penyebarannya berada di bagian utara dari Gurun Sahara. Untuk menghindari dari panas yang menyengat, sulkata menggali lubang untuk berteduh dengan menggunakan kakinya yang sangat kuat.

PEMELIHARAAN
Karena berasal dari negara yang beriklim kering, Sulkata hanya perlu diberi minum seminggu 1x. Kura ini tidak menyukai tempat pemeliharaan yang lembab. sulcata kecil walau menyukai panas namun gampang sekali mengalami dehidrasi. Tempat pemeliharaan harus sejuk dan kering jangan di berikan tempat air minum didalam kandang. Kura kecil harus dijemur pada pagi hari atau menggunakan lampu sekitar 25 atau 40watt agar tetap kering dan hangat serta uvb light.Jangan memberikan air minum di kandang buat jenis sulcata.

JANGAN MENJEMUR KURA-KURA TERLALU LAMA
Kalau menjemur terlalu lama kura-kura dapat mengalami dehidrasi dan menyebabkan kematian, usahakan hingga badannya hangat atau memberi tempat perlindungan pada kandang kura-kura sehingga jika terlalu panas kura tersebut dapat menjauhkan diri/bersembunyi di tempat teduh.

JANGAN MENJEMUR KURA-KURA TANPA DIAWASI
Biarpun kelihatan lambat, tapi kura-kura juga pandai melarikan diri.

Pada musim hujan gunakan lampu khusus reptil yang mengandung UVA-UVB (Full spectrum Lamp).
UVA digunakan untuk menambah selera makan dan memproses makanan di tubuh reptil. UVB digunakan untuk memproses Vitamin D3 pada makanannya karena reptil tidak bisa mensintesa Vitamin D3 tanpa bantuan UVB.

Tempat berjemur diusahakan mempunyai suhu 31-34˚C, sedang suhu kandang sekitar 28-32˚C. Gunakan termometer untuk mengukur suhu jangan kira-kira, karena kadang perkiraan kita meleset jauh.

MAKANAN YANG BAIK UNTUK SULCATA
Fumak, kaktus centong caisim, selada, wortel, bunga sepatu, daun murbei, alfalfa, Bermuda grass. Untuk pemberian makanan jgn diberikan yg tinggi protein karena meyebabkan pyramiding. Contoh: Toge. Sayur kacang panjang ini tidak baik untuk kura darat.Sulcata harus makan makanan yg tinggi dengan serat (high in fiber)

KRITERIA KURA DARAT YANG SEHAT
- Mata bersih tidak berair
- Nafsu makan bagus
- Badan berat, aktif
- Tidak ada luka pada Scute (sambungan pada tempurung)
- Hidung kering.
(Kura-kura dapat dipelihara di tempat ber AC dengan bantuan dari lampu agar tidak kedinginan)

VITAMIN UNTUK KURA-KURA
Untuk kura-kura dengan variasi makanan yang bagus, sudah cukup hanya diberi tambahan Kalsium. Kalsium yang ada dipasaran sekarang ini adalah Rep-Cal, dapat juga diganti dengan tulang cumi/sotong yg kering.

- Jika kura-kura tersebut tidak mau makan tetapi badannya tetap berat, coba rendam dengan air hangat, biasanya karena kotoran tidak mau keluar AIR RENDAMAN JANGAN TERLALU DALAM

- JANGAN DIBERI MAKAN DOG FOOD untuk sulcata atau mazuri karena meyebabkan pyramiding


1 komentar:

Unknown said... Reply Comment

sy punya sulcata 23cm untuk kandang outdoor boleh ga menggunakan rumput gajah mini n pasir zeolit yg kasar supaya kotorannya gampang dibuang krn terkadang pupnya suka lembek kl makan sayuran caisim n fumak

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes