Wednesday, October 10, 2012

Sepeda Fongers

Hampir lima bulan sudah sepeda onthel Fongers ini menjadi koleksi. Sepeda ini didapat dari seorang penjual sepeda onthel yang ada di Desa Wonoasri. Berikut ini foto-foto dari Sepeda Fongers :

Sepeda Fongers


Emblem Merk Fongers


Nomor Seri 69348

Menurut Database Sepeda Belanda, Fongers Seri 69348 ini diproduksi tahun 1914-1915.


Update : Saat ini sepeda ini dijual Rp. 7.500.000,- bisa nego. Jika ada yang berminat, silahkan hubungi nomer ini 083 845 717 943

Monday, July 16, 2012

Jambore Sepeda Kuno se Nusantara, Ngawi, Jawa Timur

Sabtu, 30 Juni 2012 jam 15.00 WIB persiapan mengikuti acara Jambore Sepeda Kuno se Nusantara dimulai. Semua anggota PAGUNO ( Paguyuban Onthel Kuno ) Wonoasri, Madiun berkumpul dirumahku. Sekitar 10 orang ditambah 1 orang yang datang langsung dari Blitar berkumpul lengkap dengan sepeda kuno dan atribut masing-masing.
Anggota PAGUNO

Jam 16.00 WIB kami mulai berangkat menuju ke Caruban untuk bergabung dengan SMS ( Sarono Marganing Saras ) Caruban, yang juga merupakan paguyuban sepeda kuno. Perjalanan menuju Ngawi dimulai sekitar jam 17.00 WIB dengan jumlah anggota sekitar 21 orang. Caruban-Ngawi yang berjarak sekitar 33 Km ditempuh selama 3 jam dengan 3x istirahat. Sampai di Ngawi sekitar jam 20.10 WIB, kami istirahat dan juga berkeliling alun-alun Ngawi yang menjadi lokasi Jambore Nasional.
Keesokan harinya setelah semua persiapan dilalui, dimulailah acara Jambore Nasional Sepeda Kuno se Nusantara.
Acara Jambore Nasional Sepeda Kuno

Seluruh peserta bersepeda mengelilingi kota Ngawi menuju ke Benteng Pendem Van Den Bosch yang menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Ngawi.
Benteng Pendem Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur

Setelah melihat-lihat Benteng Pendem Van Den Bosch, perjalanan pun dilanjutkan mengelililng kota Ngawi, dan akhirnya finish ditempat semula, yaitu alun-alun Ngawi.
Merupakan suatu pengalaman yang mengesankan bisa mengikuti acara Jambore Nasional Sepeda Kuno se Nusantara. Ternyata masih banyak masyarakat yang mempertahankan dan melestarikan sepeda kuno, bahkan banyak juga yang mengoleksinya.
Semoga kegiatan seperti semakin sering diselenggarakan dan juga semakin banyak paguyuban-paguyuban sepeda kuno.,. Aaamiin.,.

Saturday, July 14, 2012

Nama Bupati Madiun Mulai Yang Pertama



Baru kali ini saya memasuki Pendopo Kabupaten Madiun, itupun karena ada acara Pameran Pusaka dan Budaya Dalam Rangka Hari Jadi ke-444 Kabupaten Madiun Tahun 2012. Salah satu hal yang menarik yang ada di Pendopo Kabupaten Madiun adalah adanya nama-nama Bupati Madiun mulai yang pertama. Nama-nama tersebut diukir di batu marmer dan ditempel di dinding depan pendopo. Berikut nama-nama Bupati Madiun mulai yang pertama :

NoNama BupatiTahun
1Pangeran Timoer 1568-1586
2Raden Adjeng Djoemilah 1586-1590
3Raden Mas Rangsang 1590-1591
4Raden Mas Soemekar 1591-1595
5Pangeran Adipati Pringgolojo 1595-1601
6Raden Mas Bagoes Petak 1601-1613
7Pangeran Adipati Mertolojo 1613-1645
8Pangeran Adipati Balitar 1645-1677
9Pangeran Toemenggoeng Balitar Toemapel1677-1703
10Raden Ajoe Poeger1703-1704
11Pangeran Harjo Balater1704-1709
12Toemenggoeng Soerowidjojo1709-1725
13Pangeran Mangkoedipoero1725-1755
14Raden Ronggo Prawirodirdjo I1755-1784
15Pangeran Ronggo Prawirodirdjo II1784-1797
16Pangeran Ronggo Prawirodirdjo III1797-1810
17Pangeran Dipokoesoemo1810-1820
18Raden Toemenggoeng Tirtoprodjo 1820-1822
19Raden Ronggo Prawirodiningrat1822-1861
20Raden Mas Toemenggoeng Ronggo Harjo Notodiningrat 1861-1869
21Raden Mas Toemenggoeng Adipati Sosronegoro1869-1879
22Raden Mas Toemenggoeng Sosrodiningrat1879-1885
23Raden Arjo Adipati Brotodiningrat1885-1900
24Raden Arjo Toemenggoeng Koesnodiningrat1900-1929
25Raden Mas Toemenggoeng Ronggo Koesmen1929-1937
26Raden Mas Toemenggoeng Ronggo Koesnindar1937-1953
27Raden Mas Toemenggoeng Harsojo Brotodiningrat1954-1956
28Raden Sampoerno1956-1962
29Kardiono, BA1962-1965
30Mas Soewandi Pejabat1965-1967
31H. Saleh Hasan1967-1973
32Slamet Hardjo Oetomo1973-1978
33H. Djajadi1978-1983
34Drs. Bambang Koesbandono1983-1988
35Ir. H. S. Kadiono1988-1998
36KRH. H. Djunaedi Mahendra, SH., M.Si1998-2008
37H. Muhtarom, S.Sos2008-

Thursday, April 19, 2012

Sepeda Batavus Cross Frame

Sepeda Batavus Cross Frame merupakan salah satu sepeda yang cukup unik. Bentuk sepeda ini berbeda dengan sepeda kuno yang lainnya. Seperti namanya, 'Cross Frame ' yang artinya 'rangka silang. Maksudnya adalah rangka dari sepeda ini menyilang. Sepeda ini merupakan salah satu koleksi sepeda keluarga ku selain Sepada Hima, dan Fongers. Berikut ini foto dai sepeda Batavus Cross Frame :

 Sepeda Batavus Cross Frame ini tanpa menggunakan rem tangan, tetapi menggunakan sistem torpedo.


 Lampu Bosch Germany


Nomor seri yang ada di rangka sepeda. Batavus Seri 150922


 Aksesoris di bagian depan sepeda berbentuk kuda yang terbuat dari kuningan.


Emblem Merk Batavus

Sepeda ini cukup nyaman dikendarai, namun memiliki rangka yang cukup tinggi. Dengan sistem torpedo, maka sepeda ini tidak membutuhkan rem tangan untuk berhenti.

Wednesday, April 11, 2012

Sepeda HIMA

Sepeda onthel merk HIMA merupakan sepeda produksi Belanda. Sepeda ini cukup nyaman saat dikendarai. Berikut ini foto-foto dari sepeda HIMA milik saya :


Emblem Merk HIMA



Sepeda HIMA dengan lampu merk BOSCH Germany


Aksesori dompet kecil yang diletakkan dibelakang sadel lengkap dengan boncengan.


Aksesoris burung Garuda yang ada di depan.


nomor seri 2170 tidak terlihat dengan jelas di foto.

Wednesday, March 21, 2012

Paguyuban Onthel Kuno ( PAGUNO ) Wonoasri


Sepeda Kuno merupakan sepeda yang telah dibuat pada masa yang lalu. Sepeda ini memiliki berbagai merk, diantaranya, Hartog, Hima, Batavus, Phoenix, dan masih banyak yang lainnya. Di Indonesia banyak terdapat perkumpulan atau paguyuban sepeda kuno. Salah satunya adalah Paguyuban Onthel Kuno ( PAGUNO ) yang berada di Desa Wonoasri, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Paguyuban ini dibentuk pada bulan Februari 2012. Saat ini beranggotakan sekitar 10 orang. Kegiatan rutinnya adalah bersepeda disetiap hari Minggu pagi bersama dengan perkumpulan sepeda kuno lainnya yaitu Sarono Marganing Saras ( SMS ) Caruban.
Berikut ini foto-fotonya :

Anggota Pguyuban Onthel Kuno ( PAGUNO ) Wonoasri


Batavus Cross Frame


Sepeda Kuno

Hartog & Hima

Wednesday, March 14, 2012

KKN Desa Artodung, Kec. Galis, Kab. Pamekasan 2012

KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa. Sekitar 2 minggu yang lalu aku baru saja menyelesaikan KKN di Desa Artodung, Kec. Galis, Kab. Pamekasan. KKN yang semula aku anggap membosankan, menyedihkan bahkan menyusahkan ternyata sebaliknya. Di sana cukup menyenangkan, kondisi desa yang cukup maju menjadikan kelompok ku tidak memerlukan banyak proker ( program kerja ). Di awal pelaksanaan KKN memang masih perlu adaptasi dengan anggota kelompok dan juga dengan masyarakat desa Artodung.


Desa Artodung terletak di Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, berjarak sekitar 15 Km dari kota Pamekasan. Desa ini berada di pinggir jalan raya Sumenep - Pamekasan. Selengkapnya mengenai Desa Artodung bisa dilihat di www.artodung.co.cc

Berikut ini Anggota KKN Kelompok 4 Universitas Trunojoyo 2012 :
 Andi Mariyanto, merupakan orang yang suka bercanda, memiliki suara tertawa yang cukup khas.

 Arief Barawijaya sebagai Kordes ( Koordinator Desa ) merupakan orang di garis depan atau yang berhubungan langsung dengan masyarakat apabila kami akan menjalankan proker.

 R. Aj. Eka Dini Nur Cahya sebagai Sekretaris yang bertugas mengurusi administrasi kelompok. Merupakan orang yang cerewet, membuat suasana posko menjadi rame.

 Fathorrahman, merupakan tipe orang yang serius mempertahankan teori-teorinya, tapi juga sebagai pencair suasana dengan guyonan-guyonan khasnya.

 Ganis Quartety Paskarini sebagai bendahara sekaligus 'juru masak' di kelompok kami.

 Hendri Wahyudi Prayitno. Menyebut dirinya sebagai "Brewok", karena memang wajahnya dipenuhi dengan Brewok. Merupakan Sahabat yang cukup asyik buat cerita.

 Lindung Budiyantoro. inilah aku, hanya sebagai anggota kelompok biasa.

 Lussiana Kurniati. Cewek yang cukup aneh, cukup penakut.

 Lynda Octavia S. Sering membantu dalam banyak program kerja.

 Nihrawi. memiliki suara seperti iklan "Mie Seda*p Ayam Spesial", Hehehe.

 Resbandi Tri Yahkya. merupakan orang yang rajin, tidak hanya urusan proker, tapi juga masalah kebersihan.

 Zhomi Fero Anista. Merupakan orang yang lucu dengan guyonan-guyonan khasnya.

Mereka lah keluarga selama hampir sebulan berada di Desa Artodung. Di  blog ini aku tulis Nama dan Foto kalian, agar kita masih tetap ingat untuk selamanya, Aaamiiin.,.

Thursday, January 12, 2012

Karapan Sapi

Bagi kebanyakan orang, istilah “Karapan Sapi” mungkin sudah tidak asing lagi, terutama untuk masyarakat yang berasal dari Madura maupun bagi pendatang yang tinggal di Madura seperti saya. Ya, Karapan Sapi merupakan salah satu budaya yang berasal dari Madura. Karapan Sapi merupakan perlombaan adu kecepatan sepasang sapi yang ditunggangi oleh seorang joki melawan sepasang sapi yang lain. Budaya ini sampai sekarang masih terus ada dan juga menjadi kebanggaan masyarakat Madura. Sebagai seorang pendatang dari luar Madura, tepatnya dari Kabupaten Madiun, saya kurang memahami tentang Karapan Sapi. Informasi yang berkaitan tentang Karapan Sapi saya peroleh dari media-media online. Dan selama hampir 4 tahun saya tinggal di Madura, tepatnya di Kabupaten Bangkalan, baru sekali saya menyaksikan karapan Sapi secara langsung yang digelar di alun-alun Bangkalan.

Bagi saya, Karapan Sapi merupakan budaya yang unik, dimana 2 ekor sapi yang dikendalikan seorang joki ( entah apa istilahnya dalam bahasa madura ), harus berlari secepat mungkin untuk mencapai garis finish. Uniknya lagi, joki atau orang yang mengendalikan sapi tersebut masih anak-anak atau orang yang memiliki badan kecil / kurus, hal ini mungkin dimaksudkan agar beban dari sapi ketika berlari tidak terlalu berat, sehingga sapi tersebut bisa berlari cepat menuju garis finish.
Tidak salah apabila Karapan Sapi menjadi kebanggaan masyarakat Madura maupun Bangsa Indonesia. Salah satu perlombaan paling bergengsi dalam Karapan Sapi yaitu, Perlombaan Karapan Sapi Piala Presiden yang digelar setiap tahun. Tentunya sudah terbayang bangaimana kemeriahan perlombaan ini. Ingin rasanya saya bisa menyaksikan Perlombaan Karapan Sapi Piala Presiden ini secara langsung, tapi apa daya, selama ini saya belum pernah menyaksikannya secara langsung. Mungkin di lain kesempatan saya bisa menyisihkan waktu untuk merasakan kemeriahan Perlombaan Karapan Sapi Piala Presiden secara langsung.
Kebanggan lain tentang Karapan Sapi yaitu, digunakannya Karapan Sapi sebagai gambar di mata uang logam Republik Indonesia pecahan Rp. 100,-. Ya, uang logam dari kuningan yang berwarna emas yang hanya bernilai seratus rupiah dan dikeluarkan pada tahun 1991 ini menampilkan karapan sapi di salah satu sisinya.

Ditengah kebanggan tersebut saya sempat membaca sebuah artikel yang melarang penyiksaan terhadap sapi yang akan mengikuti perlombaan. Saya sendiri tidak tahu secara pasti seperti apa penyiksaan yang dilakukan terhadap sapi-sapi tersebut. Tetapi, memang terlihat bekas luka yang ada di bagian belakang sapi tersebut, mungkin hal ini bertujuan untuk mempercepat lari dari sapi - sapi tersebut. Terlepas dari penyiksaan tersebut, ternyata untuk mendapatkan sapi yang berkualitas untuk mengikuti perlombaan harus melalui berbagai macam latihan dan perawatan yang membutuhkan banyak biaya. Perawatan khusus dan pemberian jamu yang diramu secara khusus dipercaya dapat menambah stamina sapi - sapi yang akan mengikuti perlombaan. Pemberian jamu ini akan semakin ditingkatkan menjelang pelaksanaan perlombaan. Tak heran biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Banyaknya biaya yang dikeluarkan akan sebanding jika sapi - sapinya menjadi juara yang mengakibatkan harga sapi tersebut melambung tinggi.
Semoga budaya Karapan Sapi ini terus berkembang dan tetap menjadi kebanggan masyarakat Madura pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, bahkan bisa menjadi budaya yang dikenal oleh masyarakat Internasional. Dan juga semoga harapan saya untuk menyaksikan Karapan Sapi Piala Presiden bisa tercapai.
Aaamiiin.,.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes